Baca Juga
Pengerjaan Proyek Pembangunan Rumah Dinas(Rumdis) Puskesmas (PKM) Donggo yang bersumber dari APBD Kabupaten Bima Tahun 2019 sebesar Rp.880 Juta, diduga kuat asal jadi. Persoalanya, bangunan tersebut telah digenangi air hujan, sementara dibagian dalam sudah dipenuhi lumpur.
![]() |
Rumdis PKM Donggo |
Diduga kuat hal itu terjadi karena pondasi bangunan tidak sesuai petunjuk dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB). Selain itu, juga lantaran tidak dibuatkan talud/saluran air. Sehingga, air dan lumpur masuk ke dalam bangunan tersebut.
Proyek itu dikerjakan oleh CV.Gerhana melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Kontraktornya, yakni Syarif Grand, lokasinya berada di Desa O,o, tepatnya di sebelah barat kantor Camat Donggo
Salah seorang warga yang enggan sebutkan nama menyatakan, bangunan rumah dinas tersebut, sudah selesai dikerjakan. Namun belum disempurnakan dan belum layak untuk ditempatin
"Ketika hujan air akan masuk dan tergenang dalam dan belakang bangunan," ungkap warga itu pada Wartawan Selasa (28/01/2020).
Lanjutnya, air hujan masuk lewat belakang karena pondasinya terlalu rendah. Selain itu katanya, saluran pembuangan air juga tidak dibuatkan. Sehingga, pada saat hujan turun, air akan tergenang dan masuk lewat belakang.
"Seharusnya dibuatkan saluran pembuangan samping rumah ini. Begitu juga di belakang, harus dibuatkan tanggul penahan, sehingga air terbuang ke satu arah," usul dia.
Ia sangat menyesalkan kondisi pembangunan itu, dikarenakan pekerjaannya sudah selesai. Sementara kondisinya belum sempurna. Seperti penataan samping kiri kanan perumahan, pipa penyalur ke lubang WC masih kelihatan dan sebagian lainnya.
"Entah anggarannya tidak memadai untuk semua itu atau bagaimana. Hingga pekerjaan bangunan ini tidak sempurnah," tanya dia.
Kalaupun memang begitu dia meminta dinas dan pemerintah terkait, turun melihat keadaan pembangunan rumah dinas itu. Agar sebelum ditempatin rumah tersebut, bisa mengatasi dan menentukan seperti apa langkah selanjutnya.
Dari pantauan anggota wartawan, seluruh lantai kamar perumahan sudah lumpur bekas tergenang air. Begitu juga lingkungan di sekitar perumahan masih berantakan, belum tertata dengan baik.
Sementara itu,Kontraktor, Syarif Grand yang hendak dikonfirmasi guna perimbangan berita tidak berhasil ditemui. Dua kali didatangi baik di Kediamanya di Kelurahan Santi maupun di Tokonya di Kelurahan Pane pun tidak berhasil.
"Bapak lagi tidur, kalau mau wawancara besok pagi saja," kata Yogi Putra tercintanya Selasa (28/01/2020) diluar halaman Rumahnya.
Upaya untuk perimbangan berita kembali dilakukan Rabu (29/01/2020) pagi. Namun, tidak juga berhasil.
"Bapak baru saja keluar," ujar Istrinya di Toko accesoris Mobil di Pane.(Anhar Donggo Sila
0 Komentar