Baca Juga
Sejumlah masyarakat petani di Desa Donggobolo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, menjarah pupuk bersubsidi yang diangkut truk dengan Nopol DK 8101SB yang sedang melintas di jalan utama Desa setempat.
Hal itu terjadi Jumat (10/1) sekitar pukul 11 40 WITA.Pupuk tersebut diambil dari gudang Distributor untuk salah satu Pengecer di Desa Dore Kecamatan Palibelo. Namun, di turunkan paksa oleh masyarakat.
Diduga kuat hal itu dilakukan karena jatah pupuk bersubsidi untuk masyarakat donggobolo tidak sesuai dengan kebutuhan. Maksudnya, jatahnya sedikit sementara kebutuhan petani lebih besar.
Sejumlah petani sejak pagi sudah berkumpul di cabang Desa setempat. Tujuannya, untuk menunggu pupuk jatah dua pengecer di Desa yang akan datang sekitar jam 10 pagi,
"Kami menunggu pupuk dari distributor yang masuk ke dua pengecer di Desa jam 10 pagi ini, makanya kami berkumpul karena takut tidak dapat," jelas Ahmad.
Dia mengaku, sehari sebelumnya batal, karena distributor tidak mendistribusikan untuk Donggobolo. Sehingga, kepastian dari Pengecer akan dijadwalkan hari Jumat ini.
"Dari 2 Pengecer mendapatkan jatah masing-masing dua truk pupuk bersubsidi," katanya.
Sementara itu Aan mengaku, kebutuhan pupuk sangat besar. Jadi dikhawatirkan, tanaman rusak akibat tidak dipupuk.
"Sebenarnya sudah waktunya untuk dipupuk, tapi mau bagaimana, persediaan pupuk di pengecer tidak ada. Untuk mendapatkanya kami harus berebutan seperti ini," terangnya.
Pantauan langsung wartawan, sejak pagi masyaralat petani sudah berkumpul di Cabang, dengan pengawalan beberapa TNI dari Koramil Woha termasuk Babinsa dan Babinkantibmas,
Pupuk untuk pengecer Aisyah Desa Donggobolo yang seharunya dua truk, namun yang duluan datang satu truk, langsung ditahan oleh petani di Cabang Desa Donggobolo, sejumlah petani langsung menaiki mobil yang sedang melaju itu sambil menurunkan pupuk hingga berserakahan di jalan.
Tidak hanya itu, truk pengangkut pupuk yang sudah ditutup menggunakan tarpal juga ditahan oleh sejumlah petani, mereka lalu kembali menjarah pupuk yang seharusnya milik pengecer di Desa Dore Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima.
Sopir yang mengendarai truk tidak mampu menghalau masyarakat yang sudah menyerbu mobil yang mengangkut pupuk bersubsidi.
Bahkan, sejumlah anggota TNI yang tersisa terlihat kewalahan menghalau petani. Sebab, ditahan langsung dibadan jalan, sehingga mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas. (Anhar Donggo - Sila).
0 Komentar