Baca Juga
Hal itu mengemuka saat Rapat Koordinasi pengurus PPI NTB yang dilaksanakan di Hotel Grand Legi, Mataram.
Rakor yang dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 18 s/d 20 Juli 2022 ini mengangkat Tema Berdayakan Posyandu Keluarga, Capaian Remaja Bebas Anemia Turunkan Stunting.
Ketua PPI Kota Bima yang juga istri orang nomor 1 Kota Bima Hj. Ellya menyampaikan pada laporannya, progres yang menggembirakan terkait capaian angka Stunting ini.
"Ada beberapa langkah kolaboratif yang telah dilakukan selama ini, seperti kerja sama posyandu, lurah, kader PKK dan organisasi kemasyarakatan lainnya sangat membantu dilapangan, baik pendataan maupun penanganan penderita Stunting secara cepat," ujarnya.
Peraih penghargaan Karya Manggala Kencana dari BKKBN RI, ini juga menambahkan bahwa lokus 16 kelurahan di Kota Bima sudah cukup baik, walau ada peningkatan dibeberapa kelurahan.
"Ada peningkatan jumlah kasus di beberapa kelurahan akan tetapi angkanya tidak begitu tinggi, jika dibandingkan dan jumlah penurunan yang terjadi sudah sangat jauh berbeda, kedepan masih ada PR yang harus dilakukan, termasuk mencapai target 12%," terangnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Litbang mengakui intervensi terhadap penderita Stunting sudah dilakukan dengan melibatkan banyak pihak.
"Dari aspek sanitasi intervensi melalui program PU, merenovasi rumah melalui dinas perkim, dukungan BPJS kesehatan yang diakomodir oleh pemerintah daerah, hal-hal itu merupakan bentuk dukungan untuk menciptakan kondisi yang ideal ditengah masyarakat," ungkapnya. (RED)
0 Komentar