BERITA TERKINI

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

header ads

Oknum Politisi Rangkap Dewan Pendidikan AY Diduga Peras Sejumlah Kepsek

Baca Juga

ILUSTRASI


Ada-ada saja ulah dan modus oknum demi mendapatkan keuntungan pribadi dan atau kelompok tertentu. Mulai dari modus dugaan penipuan hingga pemerasan dengan berbagai macam alasan, termasuk untuk kepentingan umum. Padahal,  untuk kepentingan pribadi.

Dugaan pemerasan pun terjadi di Kabupaten Bima. Oknum Politisi sekaligus Dewan Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bima inisial AY diduga kuat memeras sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek).

Oknum Politisi yang juga merangkap sebagai Dosen pada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Bima itu diduga meminta Uang kepada  para Kepsek yang ada di Kecamatan Parado.  Jumlahnya yakni sebesar Rp.500 Ribu per Kepsek, uang sebesar itu ditransfer oleh para korban melalui rekening pribadi AY.

Dugaan itu dibenarkan oleh salah satu Kepsek SDN yang ada di Kecamatan Parado. Kepsek yang meminta namanya dirahasiakan mengaku,  satu bulan yang lalu dirinya pernah ditelpon oleh oknum tersebut. Saat itu, AY meminta para kepsek di kecamatan tersebut untuk mengirim uang ke rekeningnya.

 “Dia minta Rp.500 Ribu pada masing-masing kepsek, sebagian ada yang sudah transfer dan sebagian belum. Tapi saya dan beberapa kepsek lainya sudah mengirim uang ke rekeningnya,ada yang langsung transfer Rp.500 ribu, ada pula yang dua kali transfer, pertama Rp.300 ribu lalu Rp.200 ribu,” akunya.

“Dugaan itu memang benar, jadi buat apa saya bohong, lagipula saya punya bukti transfer-nya,” akunya pada Media Online www.bebek.top Minggu Malam (12/03/2023).

Sepertinya beberapa kepsek merasa tidak ikhlas memenuhi permintaan Uang dari oknum itu. Sebab, oknum dari partai politik (parpol) Penguasa tersebut meminta dengan cara memaksa.

“Dia terus mendesak kami agar segera mengirim uang sesuai keinginanya. Permintaan yang terkesan memaksa dilakukan melalui Handphone (HP),” ungkap Kepsek saat dikonfirmasi Media ini Via Ponsel.

Ditanya apa alasan hingga oknum dewan pendidikan itu berani menekan kepsek untuk mentransfer uang?Menjawab pertanyaan itu, korban mengaku jika permintaan uang sebesar itu kepada setiap kepsek dengan alasan untuk urusan dunia pendidikan diluar daerah.

“Awalnya kami tidak keberatan karena untuk urusan pendidikan, tetapi sampai sekarang tidak ada kegiatan,” terangnya.

---Anhar Donggo Sila---  

Posting Komentar

0 Komentar