Baca Juga
![]() |
ILUSTRASI |
Dugaan pemerasan
pun terjadi di Kabupaten Bima. Oknum Politisi sekaligus Dewan Pendidikan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bima inisial AY diduga kuat memeras
sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek).
Oknum Politisi
yang juga merangkap sebagai Dosen pada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Bima
itu diduga meminta Uang kepada para
Kepsek yang ada di Kecamatan Parado. Jumlahnya
yakni sebesar Rp.500 Ribu per Kepsek, uang sebesar itu ditransfer oleh para
korban melalui rekening pribadi AY.
Dugaan itu
dibenarkan oleh salah satu Kepsek SDN yang ada di Kecamatan Parado. Kepsek yang
meminta namanya dirahasiakan mengaku, satu bulan yang lalu dirinya pernah ditelpon
oleh oknum tersebut. Saat itu, AY meminta para kepsek di kecamatan tersebut untuk
mengirim uang ke rekeningnya.
“Dia minta Rp.500 Ribu pada masing-masing
kepsek, sebagian ada yang sudah transfer dan sebagian belum. Tapi saya dan
beberapa kepsek lainya sudah mengirim uang ke rekeningnya,ada yang langsung
transfer Rp.500 ribu, ada pula yang dua kali transfer, pertama Rp.300 ribu lalu
Rp.200 ribu,” akunya.
“Dugaan itu
memang benar, jadi buat apa saya bohong, lagipula saya punya bukti
transfer-nya,” akunya pada Media Online www.bebek.top
Minggu Malam (12/03/2023).
Sepertinya beberapa
kepsek merasa tidak ikhlas memenuhi permintaan Uang dari oknum itu. Sebab, oknum
dari partai politik (parpol) Penguasa tersebut meminta dengan cara memaksa.
“Dia terus
mendesak kami agar segera mengirim uang sesuai keinginanya. Permintaan yang
terkesan memaksa dilakukan melalui Handphone (HP),” ungkap Kepsek saat
dikonfirmasi Media ini Via Ponsel.
Ditanya apa
alasan hingga oknum dewan pendidikan itu berani menekan kepsek untuk mentransfer
uang?Menjawab pertanyaan itu, korban mengaku jika permintaan uang sebesar itu
kepada setiap kepsek dengan alasan untuk urusan dunia pendidikan diluar daerah.
“Awalnya kami
tidak keberatan karena untuk urusan pendidikan, tetapi sampai sekarang tidak ada
kegiatan,” terangnya.
---Anhar Donggo
Sila---
0 Komentar