BERITA TERKINI

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

header ads

Gunernur NTB Sebut Joki Cilik Simbol Budaya

Baca Juga

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah menyebut Joki Cilik merupakan simbol Budaya. Sehingga, perlu dilestarikan sekaligus dipertahankan. Terlebih, keberadaan joki cilik sebagai penunggang kuda pacuan di NTB  tidak pernah ada di daerah lain bahkan Negara manapun.

"Kita harus bangga dengan joki cilik, karena itu simbol budaya daerah.  Tidak ada di daerah dan Negara manapun, kecuali di NTB khususnya pulau Sumbawa," sebut Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah kepada Wartawan via WA Senin (21/10).


Pacuan kuda tradisional melibatkan joki cilik di pulau Sumbawa NTB, khususnya di Bima menjadi polemik. Sebab, insiden kecelakaan kuda mengakibatkan salah satu joki meninggal dunia saat kejuaraan di arena pacuan kuda Sambinae Kota Bima. 

"Pernyataan saya "Soal Joki Cilik, Gubernur Ada Kebanggaan Yang Keliru" yang menjadi pembahasan dikalangan pecinta kuda pacuan tradisional Bima, itu dikutip nggak utuh," jelas dia.  

Semestinya lanjut Gubernur, joki cilik pada pacuan kuda menjadi kebanggaan masyarakat. Soal keselamatan dan pendidikan joki beberapa tahun terakhir mulai diperhatikan bahkan  diprioritaskan. 

"Kita tidak hanya sebatas bangga memiliki budaya dan tradisi pacuan kuda melibatkan joki cilik.Tapi, kita sudah berbuat seperti memperhatikan keselamatan dan pendidikan dua tahun terakhir," kata dia. 

Sebagai wujud kebangaan dengan budaya joki cilik, Gubernur NTB secara pribadi memiliki lahan arena pacuan.Jadi,   setiap efen selalu mengunakan joki cilik  dengan mengunakan helm pengaman, engkel kali.

"Saat even berlangsung di Sumbawa, disiapkan sekolah untuk para joki cilik. Tujuanya, guna memastikan  para joki cilik tetap mendapatkan pendidikan, serta pengamanan saat menunggang kuda," tuturnya.

Gubernur mengaku, tetap mendukung keberadaan pacuan kuda dengan joki cilik.Keselamatan dan pendidikan joki cilik menjadi perhatian khusus.

"Pordasi NTB menaungi Pordasi Kabupaten dan Kota, sudah merumuskan standar joki dan keselamatan joki, termasuk asuransi dan pendidikan harus ada selama kejuaraan pacuan kuda berlangsung," jelas dia, (B-Anhar DK)

Posting Komentar

0 Komentar