BERITA TERKINI

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

header ads

Wali Kota : Visi Misi Masyarakat Agamais Terwujud

Baca Juga


Hal itu disampaikan Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE menghadiri Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 27 Rajab 1444 Hijriah Tingkat Kecamatan Mpunda Kota Bima, bertempat di Masjid A. Munir Kelurahan Sambinae. Rabu, 15 Februari 2023.

Terwujudnya masyarakat yang Agamais sesuai visi misi terbukti dengan peringatan Isra Mi"raj  yang dilaksanakan ditingkat Kecamatan. Jadi bukan hanya dilaksanakan ditingkat Kota. 

"Ini merupakan kebanggaan bagi kita masyarakat kota Bima, " ujar H. Muhammad Lutfi. 

Lanjut HML, yang paling utama dan memang perlu ditanamkan adalah keimanan. Jadi bukan hanya bersandar pada bangunan yang  menjulang tinggi yang tertata dengan rapi. 


“Makanya didalam RPJMD, dimensinya harus terpenuhi, walaupun selama kepemimpinan saya dalam 3 tahun berturut-turut, ditimpa musibah secara nasional, yakni adanya virus Covid-19, dengan anggaran yang dikatakan kurang, mulai 2020 sampai 2022, tidak mengurangi niat serta tekad saya untuk membantu rumah ibadah di seluruh Kota Bima,” ungkapnya.


Pada kesempatan itu, Wali Kota juga menyinggung terkait bantuan hibah untuk Masjid selama Tiga Tahun berturut-turut. Salah satunya, bantuan untuk Masjid A. Munir sebesar Rp. 450 Juta. 

"Saya bangga dengan masyarakat, bangga karena semangat gotong royong untuk membangun rumah ibadah. Begitu pula dengan Masjid/Mushollah lain di Kota Bima, " tandasnya. 

H.Lutfi menyebut wadaya dari masyarakat, baik yang berasal dari infaq dan sedekah betul-betul berjalan dengan baik. Artinya tidak saja menjadi program pemerintah, tapi semangat masyarakat untuk membangun rumah ibadah hampir merata diseluruh penjuru Kota Bima.

" Ini menandakan ada pergeseran-pergeseran nilai ditengah masyarakat. Masyarakat kita mulai percaya, bahwa umat islam di Kota Bima disetiap kelurahan semangatnya mulai bangkit," ujarnya. 



“Kita mungkin tahu betul, selama ini berbicara bantuan hibah seperti ini, dibantu 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.Tapi saya tidak berpikir seperti itu, mulai tahun 2019 hingga 2023 sudah 3 (tiga) kali dibantu, begitu juga masjid Nur Huda, 2 kali dibantu sebesar lebih kurang 450 juta. Kenapa kita lakukan seperti itu, karena disana wilayah pengembangan, jadi bukan menjadi alasan jika melaksanakan pacuan kuda, bukan berarti tidak melaksanakan ibadah, itu tidak boleh,” tegas H. Lutfi.

Wali Kota Bima pun kembali mengingatkan, sudah barang pasti, shalat ini suatu kewajiban yang tidak bisa ditawar oleh umat islam, karena merupakan suatu perintah dari Allah SWT untuk dilaksanakan, demi menghindarkan umat manusia dari perbuatan keji dan mungkar. Persoalan keji dan mungkar ini adalah urusan manusia,

' keji ini adalah perilaku kita, begitupun mungkar juga perilaku kita yang bertentangan dengan syariat islam, sosial, dan norma-norma yang ada, " terangnya. 

Inilah perlunya kenapa dirinya mengentalkan kembali moto dan semboyan masyarakat Bima yakni Maja Labo Dahu, artinya takut terhadap Allah SWT, dan malu untuk berbuat keji dan mungkar. 

"inilah nilai shalat yang luar biasa. Makanya, sejak era kepemimpinannya mulai 2018 sudah mulai menerapkan semboyan itu sebagai kurikulum, baik ditingkat SD sampai ketingkat SMP di Kota Bima, " tegasnya. 

“Dengan harapan ada perubahan, karena perilaku menentukan kemajuan suatu daerah, membangun rumah ibadah pun suatu kemajuan,” ucapnya.(TIM) 

Posting Komentar

0 Komentar