Baca Juga
Calon Kepala Desa (Kades) Soritatanga, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu Iskandar, S.Sos, bertekad membawa perubahan untuk Desa Soritatanga. Salah satunya, mengantar Soritatanga sebagai desa mandiri dan percontohan, baik tingkat kabupaten maupun Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Jika Allah SWT meridhai dan rakyat memberikan mandat padanya melalui Pilkades serentak, Selasa, 12 November depan, cita-cita besar tersebut akan diwujudknjadikan melalui upaya peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes).
“Saya targetkan PADes Soritatanga mencapai Rp. 4 miliar hingga Rp. 5 miliar per tahun. Dengan demikian, saya yakin, keinginan kita agar Soritatanga menjadi desa mandiri dan percontohan bisa terwujud,” kata Iskandar seperti yang dikutip pada Lakeynews.com, Jumat (8/11).
Menurut pria yang masih berusia muda ini, Soritatanga kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) dan menjanjikan sebagai pundi-pundi pendapatan asli desa itu.
Salah satunya, bahan material galian C seperti pasir. Selain itu, tempat-tempat pariwisata diantaranya Mada Oi Ho’do, Mada Oi Rao, Doroncanga, Sarae Nduha, wisata pendakian gunung Tambora di pintu dua.
Jika dia terpilih sebagai Kades, Iskandar akan mengelola berbagai potensi itu semaksimal mungkin. Sehingga, bisa menghasilkan PADes hingga Rp. 4 miliar sampai Rp. 5 miliar per tahun.
“Agenda nasional FPT (Festival Pesona Tambora) yang memiliki anggaran khusus yang bersumber dari APBN, juga bisa menambah PADes,” ujarnya.
Hal yang lebih penting lagi, menurut Iskandar, kawasan pelepasan ternak di Doroncanga yang hingga saat ini belum tersentuh sedikitpun, juga bakal dikelola dengan baik.
“Jika terpilih nanti, saya akan mengubah tata kelola keuangan dan pendapatan desa. Target kita, maksimal tiga tahun kedepan Desa Soritatanga bisa meraih PADes miliaran rupiah per tahun,” paparnya.
Iskandar menambahkan, jika PADes dalam jangka tiga tahun sukses sesuai target, maka Alakosi Dana Desa (ADD) bisa saja dikembalikan ke negara.
“Perhitungan kami, tiga tahun kedepan, dimulai tahun 2023 nanti rencana kami tidak lagi menggunakan ADD, dan Desa Soritatanga menjadi desa mandiri. Sekaligus menjadi desa percontohan di NTB,” tandasnya.
Terkait kawasan pendakian gunung Tambora yang dinilainya belum memadai dan kegiatan FPT yang tiap tahun dihelat di Doroncanga, belum begitu dirasakan manfaatnya oleh warga setempat, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
“Karena Desa Soritatanga tidak diberikan ruang, bahkan seolah dianggap sebagai boneka,” tegasnya dia.
Tidak hanya itu, Iskandar juga ingin lebih mengaktifkan kembali Taman Pembacaan Al Qur’an (TPA atau TPQ) di sejumlah dusun yang selama ini hampir punah.
Satu hal yang tak kalah menariknya yaitu terkait pembuatan KTP, Kartu Keluarga (KK) atau pengurusan administrasi lainnya. Jika terpilih, Iskandar tidak ingin ada pungutan uang administrasi apapun.
“Kalau ada aparat desa yang main pungut dan terbukti, saya tidak akan menolerir. Saya akan mengambil tindakan tegas,” tandasnya.
Selain itu, Iskandar akan membuka pelayanan maksimal, termasuk membuat pos (kotak) pengaduan. (Anhar Donggo Kala)
0 Komentar