Baca Juga
Tahun 2019 ini, Negara mengalokasikan Anggaran sebesar Rp.1,3 Miliar untuk Proyek Pembangunan Gedung Pasar Senggol Kota Bima. Namun, pengerjaan proyek oleh CV. Ibu tersebut diduga kuat menyalahi bestek.
Proyek yang menghabiskan Anggaran Negara 1,9 M
Masalahnya, Beton yang digunakan tidak sesuai dengan petunjuk yang tertera dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB). Mestinya, beton yang digunakan adalah K 250, faktanya justeru kurang dari itu. Bahkan, diduga jauh dari kualitas sesuai bestek.
Kepala Workshop Kota Bima, Edwan ketika diwawancara media ini Selasa (26/11/2019) membenarkan soal informasi tersebut.  Bahkan, pihaknya sudah melakukan Uji Laboratorium. Hasilnya, beton pada proyek tersebut memang tidak sesuai dengan bestek. 
“Harusnya, kualitas beton yang digunakan K-250. Tapi kenyataannya tidak, hal itu diperkuat dengan hasil uji labotarium,” kata Edwan di Halaman Kantor Workshop.
Ia mengaku, hasil uji laboratorium sudah diserahkan ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek yang dikerjakan oleh Kontraktor inisial MJ.
“Sudah kami serahkan,soal detailnya kualitas beton berdasarkan hasil uji lab, silahkan langsung konfirmasi ke PPK-nya,” saranya.
Menurutnya, dalam hal ini semestinya Workshop dilibatkan. Tujuanya, agar dapat memandu Tukang Bangunan terutama menyangkut campuran material yang digunakan untuk cor beton.
“Mereka tidak melibatkan kami, makanya kualitas beton seperti itu,” pungkasnya. (Anhar Donggo Sila)

 
 
 
 
 
 
0 Komentar