Baca Juga
Belakangan ini, publik dihebohkan dengan pemanfaatan Uang Negara Rp.26 Miliar untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kabupaten Bima.
![]() |
ILUSTRASI |
Persoalan tersebut tidak hanya menjadi perbincangan hangat di Medsos. Tapi juga mendapat perhatian serius DPRD Kabupaten Bima. Bahkan, sudah berbuntut pada proses hukum.
Ditengah bergulirnya bola panas seputar kasus tersebut, beragam asumsi terus mencuat dipermukaan. Satu persatu fakta mulai terungkap. Salah satunya, soal Barang Rp.21 M yang dipesan oleh Koperasi Anugerah Sumber Bahari di PT.Green Jakarta.
Direktur Koperasi Anugerah Sumber Bahari, Eka mengatakan, dirinya adalah korban dalam persoalan ini. Masalahnya, barang yang dikirim PT.Green dicuri oleh oknum. Peristiwa itu terjadi di Gudang yang berada di Wadumbolo Kelurahan Dara Kecamatan Rasana'e Barat Kota Bima.
"Barang yang dikirim oleh PT.Green hilang. Saya tidak ingat, kapan barang itu hilang, yang jelas sebelum Pilkada," ungkap Eka Kamis (11/3) di Kantornya.
Ia membeberkan, peristiwa tersebut terjadi setelah kunci gudang diserahkan ke tangan kanannya inisial MAH. Penyerahan kunci gudang disaksikan beberapa orang.
"Ada saksi, saya juga memiliki bukti. Saya akan ungkap semuanya di Meja Hukum," bebernya.
Selain MAH, pun mengaku terdapat nama lain yang diduga kuat terlibat saat pengambilan barang di gudang.
"Inisialnya SD, oknum yang ada di PD.Wawo dan saya memiliki bukti berupa Video," akunya.
Eka menjelaskan, keterlibatan Koperasi Anugerah Sumber Bahari dalam kaitan itu hanya bersifat bisnis. Itupun bukan dengan PD.Wawo melainkan PT.Green. Jadi tidak ada kontrak kerjasama antara koperasi dengan PD. Wawo atau Pemda.
"Antara koperasi kita dengan PD.Wawo hanya dalam bentuk pesanan (PO) barang. Kalau dengan PT.Green memang iya, tapi itu murni bisnis. Kita pesan barang ke PT.Green sesuai permintaan PD.Wawo," jelasnya.
Ia mengaku, hingga saat ini barang senilai Rp.21 M lebih itu belum dibayar oleh PD.Wawo. Sehingga, barang tidak diserahkan.
"Jadi tidak mungkin saya menyerahkan barang. Karena PD. Wawo belum membayarnya," akunya.
Ia menegaskan, tidak tahu menahu keterlibatan Keluarga Bupati Bima dibalik persoalan itu.
"Saya tidak mau membahas soal itu, karena saya tidak tahu," tegasnya.
---Anhar Donggo-Sila---
0 Komentar